BAB
I
LATAR
BELAKANG
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan
translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan.
Kurs nilai tukar variable,yang
digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan
perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan
hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan.
Keadaan
ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk
menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi dan keuangan.
ALASAN TRANSLASI MATA
UANG ASING
Translasi
mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang
asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global,
dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga
alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.
mencatat transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan efeknya perusahaan
terhadap translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi dengan peminat saham
asing.
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah
tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Kurs
pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang
yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar
forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat
palsu pasar forward.
Transaksi kurs swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan
spot dan pembelian forward mata uang.
BAB
II
PEMBAHASAN
Alasan – alasan
Melakukan Translasi
Translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuahneraca
yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen
dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak adatransaksi
terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (pertukaran darisatu mata
uang kemata uang secara fisik)Beberapa alasan mengapa translasi dilakukan
adalah:
1. Agar
para pembaca laporan keuangan mendapatkan pemahaman yang holisticatas operasi
perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
2.
Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan
multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak
metode translasi yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan
atas keuntungan dan kerugian translasi.
3.
Untuk mencatat transaksi mata uang
asing, mengukur resiko suatu perusahaanterhadap pengaruh perubahan mata uang
asing.
4.
Translasi juga dapat digunakan untuk
memberikan kemudahan bagi pembacalaporan keuangan, praktek ini sering disebut
sebagai translasi kemudahan(Confenience), seperti yang dilakukan oleh banyak
perusahaan di Jepang.
5.
Nilai relatif mata uang asing
jarang sekali ditetapkan.
6.
Kurs nilai tukar variabel, yang
digabungkan dengan berbagai macam metodetranslasi yang dapat digunakan dan
perbedaan perlakuan atas keuntungan dankerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu
perusahaandengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang
samadari satu periode ke periode lain sulit dilakukan.
7.
Untuk mencatat transaksi mata uang
asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak
berkepentingan dari luar negeri.
8. Meluasnya
peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansimengenai suatu
perusahaan yang berdomisili disatu negara kepada pengguna dinegara lain, yang
timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya disuatu bursa efek luar negeri,
melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin
mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham
asingnya
Pengaruh Kurs Translasi
Nilai tukar
yang dapat digunakan saat melakukan translasi saldo dalam matauang
asing menjadi mata uang domestik, yaitu :
1. Kurs
kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
2. Kurs
historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktivadalam mata
uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajibandalam mata uang
asing pertama kali terjadi.
3. Kurs rata-rata
(average), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang darikurs
nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Pengaruh penggunaan
kurs nilai tukar historis dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap
laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing
umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam matauang
asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari
keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan dan penurunan
dalam ekuivalen saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurstranslasi
antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan
terjadinyakeuntungan atau kerugian translasi.
Transaksi
mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang,
dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan
meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi
diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan
pelapor.
EFEK
LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga
kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestic, yaitu:
1. Kurs
saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2.
Kurs historis; translasi mata uang yang
berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban
dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa
atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
·
Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria
Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal
sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk
Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang
local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh secara
langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak peduli
dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
|
Responsif terhadap
perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada
negara adidaya dan menggunakan mata uang local
|
Kebanyakan pada
negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi pada
daerah local
|
Sangat berkaitan
dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang
local dan dilayani oleh operasional local
|
Diberikan oleh induk
perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban
jangka panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak
ekstensif
|
Sering kali dan
transaksi yang ekstensif
|
Perspektif Transaksi
Tunggal
Pada
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan
sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa
transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif Transaksi
Ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang
terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI
MATA UANG ASING
1.
Metode Nilai Tukar Tunggal
2.
Metode Nilai Tukar Ganda
3.
Metode Current-Noncurrent
4.
Metode Moneter-Nonmoneter
5.
Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan
akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)
Penangguhan
2)
Penangguhan dan Amortisasi
3)
Penangguhan Sebagian
4)
Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI
TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa
perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara
Amerika, sebagai berikut:
1)
Pra-1965
Praktik translasi mata
uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No.
43.
2)
1965-1975
Translasi mata uang
asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3)
1975-1981
FASB mengeluarkan FAS
No. 8 pada tahun 1975.
4)
1981-Sekarang
FASB mengeluarkan
Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
Translasi saat Mata Uang
Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur
kurs saat ini yang digunakan adalah:
1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam
laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi
telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata
Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk
periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya
penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam
pendapatan lancar.
Translasi saat Mata
Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap
mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya
adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung
ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs
sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat
ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
o
Perspektif Laporan
o
Harga Perolehan
o
Konsep Pendapatan
o
Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG
ASING DAN INFLASI
Hubungan
terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata
uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini
untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang
cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di
bawah nilai aslinya
BAB
III
KESIMPULAN
Tujuan
translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangananak perusahaan
luar negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterimasecara umum di
negara asal induk perusahaan.
Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yangsangat
tidak stabil dan sangat stabil, karena tidak akan menghasilkan informasi
yang bermakna meski menggunakan metode yang manapun.
Translasi tidak diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independendikeluarkan
diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk
negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang
dapatdibangdingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat
dibandingkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar