MAKALAH
AKUNTANSI KOMPARATIF
Disusun
Oleh :
Dea
Asyiana
22213062
/ 4EB28
Tugas
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah internasional. Akuntansi telah meraih keberhasilan besar
dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi
lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan
terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Perbedaan studi Akuntansi Internasional adalah pada
:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE
2. Batas Negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di Negara yang berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi Internasional
Proses Akuntansi terdiri dari :
1. Pengukuran
2. Pengungkapan
3. Auditing
1. Pelaporan untuk MNC/MNE
2. Batas Negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di Negara yang berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi Internasional
Proses Akuntansi terdiri dari :
1. Pengukuran
2. Pengungkapan
3. Auditing
Seiring dengan kekuatan
ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan
masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis
membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada
akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai
sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi
semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan
Jepang.
Pada tingkatan yang
agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di
Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah
bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan
standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan
aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis
dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi
yang lingkup keputusannya semakin internasional. Mengatasi paradoks sejarah
akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna maupun
penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi
untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing
di seluruh dunia semakin intensif dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi
perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi,
sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya
mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan
yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal
secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi
informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi
asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis
dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap
bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang
terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan
atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbale-balik yang
menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan
pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok,
pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan
dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan
dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing,
investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara
dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan
terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi
yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar
timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. AKUNTANSI
KOMPARATIF
Pengertian
Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk
transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang
berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi
Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan
akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara,
pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting
dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation)
atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi,
pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga
tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung
secara real time basis.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan
(termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar
akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan standar. Namun, praktek
sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal itu disebabkan 4 hal: di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi
cenderung lemah dan tidak efektif; secara sukarela perusahaan boleh melaporkan
infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan; beberapa Negara memperbolehkan
perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi
dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil; dan di
beberapa Negara standar hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri,
dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public (tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public (tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
Aturan Aturan Akuntansi
Christopher Nobes dan
Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan
perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan
praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
-
Sistem hukum
- Sumber
pendanaan
- Sistem
perpajakan
- Profesi
akuntan
- Teori
Akuntansi
- Accidents
of History
Klasifikasi
Akuntansi Internasional Dapat Dilakukan dalam Dua Cara,yaitu:
a. Dengan
pertimbangan
Klasifikasi
dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
b. Secara
empiris
Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan
praktek akuntansi seluruh dunia.
Ada 8 (delapan) Faktor
yang Mempengaruhi Akuntansi Internasional:
1. Sumber
Pendanaan
Di Negara-negara dengan
pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat memiliki
dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam
Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam
kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak.Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama.
7. Tingkat
Pendidikan
Standard praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Empat dimensi budaya
nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran
ketidakpastian, maskulinitas.
Teori Keunggulan Komparatif (theory
of comparative advantage)
Merupakan teori yang
dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,perdagangan internasional terjadi
bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak
dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama
memproduksi kopidan timah. Indonesia
mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak
mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu
dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi
tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian,
Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan
saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan
komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika
negara tersebut melakukan spesialisasiproduksi barang
atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar)
yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi
merupakan hasil dari penetapan standar. Namun praktik sebenarnya mungkin
berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Terdapat empat alasan untuk
menjelaskan hal ini :
1. Di kebanyakan negara
hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2. Secara sukarela
perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yang
diharuskan.
3. Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan
melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik.
4. Di beberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Auditing
berhubungan paralel dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan
pelaporan keuangan. Auditor juga lebih dapat melakukan pertimbangan apabila
tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan
keuangan. Di negara tersebut tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa
catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum. Tren
pelaporan keuangan saat ini mengarah pada penyajian wajar, setidaknya untuk
laporan keuangan konsolidasi. Enam sistem akuntansi di negara-negara
maju:
1.
Prancis
Prancis merupakan
pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian ekonomi
nasional menyetujui plan comptable general (kode akuntansi nasional) resmi yang
pertama pada bulan september 1947. Plan comptable general berisi :
a.
Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
b.
Definisi aktiva, kewajiban, equitas pemegang saham, pendapatan dan beban
c.
Aturan pengakuan dan penilaian
d.
Daftar akun atandar, ketentuan mengenai pengguanaan, dan ketentuan tata buku
lainnya
e. Contoh laporan
keuangan dan aturan penyajiannya
Dasar
utama aturan akuntansi di perancis adalah hukum akuntansi 1983 dan dekrit
akuntansi 1983 yang membuat plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh
perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari code de commerce.
Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi 5 organisasi utama yang terlibat dalam
proses penetapan standar di perancis yaitu :
1.
Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite de la Reglementation Comptable or CRC ( Komite Regulasi Akuntansi)
3.
Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre des Experts-Comptables or OEC (Ikatan Akuntansi Publik)
5. Compagnie Nationale
des Commisaires aux Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
2.
Jerman
Hukum pajak secara
garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan
(Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa
yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Privisi pajak yang tersedia
dapat digunakan hanya jika semua sudah tercatat. Karakteristik fundamental
ketiga dari akuntansi di jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran
dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki
status mengikat atau berwenang. Regulasi dan penegakan akuntansi Institut
jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang
mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja
ketentuan hukumlah yang paling utama. Pelaporan keuangan Ciri utama pelaporan
keuangan di jerman adalah adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada
dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini
berisi pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan, dan khususnya
faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
3.
Jepang
Akuntansi dan pelaporan
keuangan di jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan
internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas
regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan dijepang memiliki
pengaruh lebih lanjut pula. Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi Regulasi
akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang pasar modal dan undang-undang
pajak penghasilan perusahaan. Ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan
satu sama lain. Pelaporan keuangan Catatan yang menyertai neraca dan laporan
laba rugi menjelaskan kebijakan akuntansi dan memberikan detail pendukung
sebagaimana yang dapat ditemukan di negara lainnya.
4.
Belanda
Belanda memiliki
ketentuan akuntansi dan laporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar
praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode,
namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Regulasi Dan Penegakan
Aturan Akuntansi Regulasi di belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika UU
Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. UU tersebut merupakan bagian dari
program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan
sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam UE yang akan
terjadi. Pelaporan Keuangan Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi
direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda
membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang
digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap
perubahan akuntansi yang dilakukan.
5.
Inggris
Akuntansi di inggris
berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi
kebutuhan dan praktik usaha. Warisan Akuntansi Inggris bagi dunia sangat
penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi
akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan
yang wajar juga berasal dari Inggris. Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan
dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara
luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai UU perusahaan. UU perusahaan
disesuaikan diperluas dan di konsolidasikan sepanjang tahun. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling kompherensif di dunia. Laporan
keuangan kelompok usaha diwajibkan selain laporan neraca induk perusahaan saja.
Sifat laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan berukuran kecil dan
menengah dikecualikan dari banyak kewajiban pelaporan keuangan. UU perusahaan
menetapkan kriteria ukuran. Secara umum perusahaan berukuran kecil dan menengah
diperbolehkan untuk menyusun akun yang diringkas beserta informasi wajib
tertentu dalam jumlah minimum. Kelompok usaha yang berukuran kecil dan menengah
dikecualikan dari penyusunan laporan konsolidasi.
6.
Amerika Serikat
Akuntansi di amerika
serikat diatur oleh badan sektor swasta, tetapi sebuah lembaga pemerintah juga
memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Kunci utama yang
menghubungkan dua sistem kekuasaan yang terbagi ini sehingga dapat bekerja
secara efektif adalah SEC Accounting Series Release (ASR). Regulasi Dan
Penegakan Aturan Akuntansi Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum
mengenai penerbitan laporan keuangan yang di audit secara periodik. Perusahaan
di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal. Setiap
negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri. Pelaporan Keuangan Laporan
keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan
biasanya tidak hanya memuat laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi
mengharuskan seluruh anak perusahaan dikendalikan harus dikonsolidasikan secara
penuh walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen.
Sumber :